OBYEK WISATA GUBUNG CIREMAI MAJALENGKA JAWA BARAT
Gunung Ciremai memiliki ketinggian mencapai 3.084 Mdpl serta berada di dua wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Kuningan serta Kabupaten Majalengka.
Gunung berapi dengan bentuk kerucut ini adalah gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki keanekaragaman margasatwa yang cukup bervariasi.
Nama Gunung Ciremai sendiri berasal dari kata cereme yaitu sejenis buah dengan rasa yang sangat asam. Namun sebagaimana nama kawasan di wilayah Pasundan lainnya yang identik dengan penggunaan awalan “ci” sehingga gunung ini lebih dikenal dengan nama Gunung Ciremai.
Gunung Ciremai memiliki dua kawah ganda, yaitu Kawah Barat dengan radius 400 m yang terpotong oleh Kawah Timur dengan radius 600 m. Sementara di lereng sebelah selatan pada ketinggian 2.900 mdpl terdapat bekas titik letusan yang tidak jarang dikenal dengan istilah Goa Walet.
Saat ini Gunung Ciremai masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) dengan total wilayah seluas tidak lebih lebih 15.000 hektare
Keanekaragaman Hayati Gunung Ciremai
Sebagaimana wilayah pegunungan lainnya, Gunung Ciremai memiliki kekayaan hayati yang cukup beragam meliputi vegatasi serta margasatwa.
Hutan alami di kawasan Gunung Ciremai terletak di bagian atas sementara pada bagian bawah lebih didominasi oleh hutan pinus jenis pinus merkusii yang dikelola oleh Perum Perhutani.
Dalam aktifitas pendakian akan dijumpai berbagai jenis hutan yaitu jenis hutan pegunungan bawah (submontane forest), montane forest serta subalpine forest dengan kondisi wilayah yang terbuka serta tanpa pepohonan di tidak lebih lebih puncak kawahnya.
Selain hutan, wilayah pendakian di berbagai jalur pendakian juga didominasi dengan semak belukar serta alang-alang.
Selain hutan, kawasan Gunung Ciremai juga memiliki kekayaan margasatwa yang cukup beragam.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Kelompok Pecinta Alam Lawalata IPB di tahun 2005 ditemukan 12 jenis spesies amphibi, berbagai jenis reptil seperti ular, kadal, cicak serta bunglon, serta lebih dari 20 spesies mamalia serta lebih dari 95 spesies burung.
Beberapa spesies tersebut antara lain adalah Elang Jawa, Elang Hitam, Elang Brontok, Walet Gunung, Anis Gunung, Burung Madu Jawa, Burung Madu Gunung, Trenggiling, Lutung Budeng, Macan Tutul, Kucing Hutan, Kijang, Kancil, Landak Jawa serta spesies lainnya yang sangat beragam.
Keanekaragaman hayati berupa vegetasi serta margasatwa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan sehingga kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai menjadi salah satu objek wisata yang tidak sedikit dikunjungi oleh wisatawan di demam info liburan.
Objek Wisata Gunung Ciremai
Ada tidak sedikit objek wisata alam yang tersebar di kawasan kaki Gunung Ciremai, baik yang berada di wilayah Kabupaten Kuningan maupun Majelengka seperti berikut ini:
- Bumi Perkemahan Balong Dalem, letaknya tidak lebih lebih 2 Km dari Kantor Balai TNGC serta bisa ditempuh dengan menggunakan kendaraan dengan waktu tidak lebih lebih 10 menit. Di objek wisata ini pengunjung bisa melakukan berbagai kegiatan seperti berenang, menikmati pemandangan alam, berenang, serta menikmati pemandian alam.
- Bumi Perkemahan Cibunar, terletak di Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan serta adalah Pos I jalur pendakian. Di kawasan wisata ini para pengunjung bisa berkemah, jalan-jalan serta menikmati pemandangan alam yang masih asri serta sejuk.
- Gedung Perundingan Lingarjati, terletak di Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan. Tempat bersejarah ini menjadi saksi perundingan yang menghasilkan perjanjian Linggarjati pada masa penjajahan Belanda.
- Bumi Perkemahan Palutungan serta Curug Putri, terletak di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan. Di kawasan wisata ini pengunjung bisa berkemah, outbound, menikmati pemandangan alam serta wisata air terjun yang menyenangkan.
- Bumi Perkemahan Woodland Hulu Ciawi, terletak di Desa Setianegara, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan. Di kawasan wisata ini pengunjung bisa berkemah, outbound serta melakukan kegiatan susur sungai yang seru serta menyenangkan.
- Pemandian alam Cibulan atau Sumur 7 Cibulan, terletak di Desa Maniskidul, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan. Di objek wisata ini para pengunjung bisa berenang, outbound serta wisata religi.
- Pemandian Alam Cigugur, terletak di Desa Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan. Di kawasan wisata ini para pengunjung bisa menikmati pemandian alam, berenang serta terapi ikan yang menyehatkan.
- Lembah Cilengkrang, terletak di Desa Pajambon, Kecamatan Kramat Mulya, Kabupaten Kuningan. Di lokasi wisata ini para pengunjung bisa berkemah, jalan-jalan serta menikmati keindahan alam beserta flora faunanya.
- Lembah Ipukan, terletak di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan. Tempat wisata ini menyajikan keindahan alam yang mempesona dengan berbagai air terjun serta pemandangan flora faunanya yang beragam.
- Cadas Gantung dengan panorama alamnya yang begitu memukau dikelilingi perbukitan serta hutan yang menghijau. Di lokasi ini juga terdapat air terjun yang tidak jarang dikenal dengan nama Curug Walet.
Jalur Pendakian Via Linggarjati
Pada jalur ini medan pendakian cukup sulit dengan kondisi jalan yang curam serta menanjak.
Untuk mencapai Pos Cibunar dibutuhkan waktu tidak lebih lebih 1 jam dengan kondisi jalan yang masih cukup landai serta agak menanjak. Sementara dari Pos Cibunar menuju ke Pos Leuweun Datar bisa ditempuh dengan waktu tidak lebih lebih 30 menit perjalanan.
Perjalanan bisa dilanjutkan menuju ke Pos Kondang Amis dengan waktu tidak lebih lebih 30 menit. Di pos ini para pendaki bisa mendirikan tenda karena lokasinya cukup luas serta datar.
Selanjutnya menuju ke Pos Kuburan Kuda dengan jalur yang mulai menyempit dengan pepohonan yang semakin rimbun.
Dari Pos Kuburan Kuda perjalanan bisa dilanjutkan menuju ke Pos Pangalap di ketinggian 1.650 Mdpl dengan waktu tempuh tidak lebih lebih 1 jam.
Perjalanan menuju ke pos selanjutnya yaitu Pos Tanjakan Seruni membutuhkan waktu tidak lebih lebih 1,5 jam dengan treck yang lebih menanjak serta curam.
Sementara dari Pos Seruni menuju ke Pos Bapak Tere membutuhkan waktu tidak lebih lebih 2 jam karena jalur yang dilalui cukup sulit dengan tingkat kemiringan yang cukup menegangkan.
Perjalanan selanjutnya menuju ke Pos Batu Lingga di ketinggian 2.200 Mdpl dengan waktu tidak lebih lebih 1 jam. Sebelumnya di lokasi ini terdapat batu lingga yang tidak sedikit digunakan sebagai pemujaan sehingga atas inisiatif warga batu lingga tersebut diturunkan ke bawah gunung.
Dari Pos Batu Lingga menuju ke Pos Sangga Buana, para pendaki membutuhkan waktu tidak lebih lebih 2 jam perjalanan. Lokasi ini menjadi kawasan paling favorit untuk mendirikan tenda karena cukup nyaman serta lebih dekat dengan puncak gunung.
Selanjutnya perjalanan menuju ke Pos Pangasinan yang bisa ditempuh dengan waktu tidak lebih lebih 45 menit dengan kondisi lokasi berupa lahan yang luas namun tidak ada pepohonan rimbun sehingga rawan terkena badai angin.
Dari Pos Pangasinan menuju ke Puncak Ciremai di ketinggian 3.084 para pendaki hanya butuh waktu tidak lebih lebih 30 menit saja. Di puncak Ciremai para pendaki akan disuguhi dengan pemandangan yang menakjubkan berupa panorama puncak Gunung Slamet, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing serta juga Laut Cirebon.
Selain melalui jalur Linggarjati, pendakian ke Puncak Gunung Ciremai juga bisa dilakukan melalui dua jalur opsi lainnya yaitu jalur Palutungan di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan serta jalur Apuy di Kabupaten Majalengka.
Comments
Post a Comment